Senin, 01 Juni 2015

Selasa, 26 Mei 2015

Februariku

Siang itu.. hujan..
Aku sedari tadi diam tertegun didalam mobil yang terus melaju dibawah riyuhnya rintik hujan.
Dalam hati ribuan pertanyaan mulai menghujaniku.
Kamu dimana? Sambil terisak menahan getirnya semua kenyataan ini. Air mata ini masih saja mengambang di pelupuk mataku, seketika jatuh.
Jasadmu tak dapat ku dekap. Tak lagi menemani langkahku.
Tuhan.. aku tau setidaknya dia tidak merasakan sakit lagi. Aku tau setidaknya dia begitu menyayangiku. Berikanlah dia tempat yang layak di sisiMu.
Bahagiakanlah dia. Tenangkanlah jiwanya.
Duka diBulan 2 2015.

Senin, 25 Mei 2015

Arta

Malaikat kecil yang Tuhan kirim buat aku dan kamu.
Walau pada akhirnya kita harus terpisah olehnya.
Surga adalah rumahmu. Doa kami adalah ketenanganmu.
Kami berdua mencintaimu.
Baik baik sayang di pelukanNya.
We miss you

Rabu, 09 Juli 2014

-coratcoret14-

Kadang aku merasa jauh, tak terjangkau olehmu.
Kadang aku merasa aku ga punya siapa2, kamu disana.
Kadang aku merasa ga tenang, kamu lagi apa.
Hp inipun seketika gagu, tak bertukar kabar denganmu.
Entah, apa kau memikirkanku? :'(
Aku cemburu.. :''''(((

Minggu, 06 Juli 2014

Bapak, aku harus pulang.

Diantara deretan bangku itu.. ada 1 tatap yg sedari tak lepas menatap waktu.. jam ditangannya. Entah apa yg dia tunggu entah apa yg dia khawatirkan.
Dan bahkan sedari tadi ada tatap lain yg tak lepas memperhatikan sosok itu.. aku.
Kenapa aku begitu khawatir?
Bahkan untuk tau apa yg terjadipun aku tak berani menanyakan.
Tangannya menyapu airmata yg perlahan mengalir hangat dipipinya.
Ya Tuhan.. dia menangis.
Kenapa aku makin cemas..?
Pintu ruangan itu terbuka, seorang dokter keluar dan menghampirinya. Dengan raut wajah penuh kesedihan, dokter itu memeluknya.. entah apa yg dibisikan.. aku tak mampu mendengar..
Ya Tuhan ada apa ini...
Dia duduk, memukul mukul lantai..
Maafkan Bapak nak.. maafkan bapak.. ucapnya sambil memeluk kakinya..
Entah siapa lagi itu yg datang, tapi semakin dekat aku semakin mengenalnya.. Bang ari..
Ada apa ini Tuhan..
Akupun mendekat.. walau langkah ini terasa berat..
Bang Ari memeluknya.. bahkan dia ikut menangis..
Aku penasaran.. dengan lancang aku masuk kedalam.
Deg..
Seketika langkahku berhenti. Terpaku. Diam.
Aku terdiam beberapa saat..
Ada apa ini Tuhan.. lagi pertanyaan itu ku ulang.
Ada apa dengan aku..?? Aku menangis.. aku berteriak.
Siapa yg aku lihat ini??? Tak mungkin ini aku. Tak mungkin itu akuu..!!! Tak mungkin aku mati..
Braaaak.. suara pintu terbuka dengan keras..
Bapak.. Bapakku menangis.. Bapakku memeluk aku..
Pak.. aku disini pak.. anakmu disini pak.
Bangun Nak.. Banguuun...!!! Jangan tinggalin bapak nak, kamu harta bapak satu satunya.. Bangun nak..
Bapak terus berteriak menggoyangkan ragaku..
Ya Tuhan ini sakit sekali.. sakit sekali..
Bang sudah Bang.. alya sudah meninggal Bang.. ikhlaskan bang, relakan.
Dia hartaku Ri, dia nyawaku Ri.. ucap Bapak sambil menunjuk nunjuk ragaku.
Tapi Bang, Tuhan punya kehendak lain Bang..
Ikhlaskan dia Bang, kasihan alya.
Bang ari yg sedari tadi mencoba tegar, akhirnya mampu meredakan Bapak yg sedari tadi memeluk tubuhku..
Aku mati Tuhan?? Aku mati?? Tangisku tak terbendung. Pak.. aku masih disini pak.. tolong rasakan aku pak..
Lagi.. aku tak bisa merengkuh raga bapakku sendiri..
..........
"Kecelakaan tadi pagi menewaskan seorang gadis berusia 16 tahun bernama Alya Hadiyan.
Alya yg sedang berjalan menuju sekolahnya tiba tiba tertabrak motor yg dikendarai dgn kecepatan tinggi. Tubuhnya terpental sejauh beberapa meter. Kepalanya terbentur trotoar dan korban langsung tak sadarkan diri. Seketika warga melarikannya ke RS terdekat. Alya meninggal dalam perawatan. Selamat jalan Alya, anakku, sahabatku.. semoga kau mampu menggapai mimpimu disana untuk bisa bertemu dengan ibumu di surga."
Berita di mading sekolahnya ini begitu menggemparkan. Alya.. gadis pintar dengan sejuta bakat kini telah tiada.
...........
Kamu yg tenang ya Nak disana.. Bapak akan selalu mendoakanmu dari sini. Titip salam untuk ibumu, bahwa bapak sangat merindukannya. Tunggu bapak, jika sudah waktunya Bapak akan segera pulang. Dan kita akan berkumpul lagi, bahagia bersama yg Abadi dgn kalian.
Tanah merah ini menjadi saksi, betapa banyak yg kehilanganmu.. termasuk aku.. bapakmu Nak.
Maafkan bapak belum bs membahagiakanmu didunia. Tapi Insya Allah doa doa yg bapak kirimkan dr sini mampu memberimu kebahagiaan yg belum pernah kamu rasakan.
........
Alya masih berdiri bahkan melayang disamping bapaknya. Dia tak lagi mampu menangis. Yg dia rasakan hanya dingin yang luarbiasa..
Tanah merah itu telah membenamkan raganya, mengubur semua mimpinya untuk bisa membahagiakan seorang malaikat yg kini sedang meratapi makamnya. Bapak.
Alya pamit pak, semoga Alya mampu berjumpa dengan ibu. Akan alya sampaikan limpahan rindu bapak yg selama ini bapak pendam sendiri. Tuntun alya dengan doa darimu pak,. Seketika Alya merasa ruhnya ditarik begitu kuat entah berasal darimana. Namun alya mampu tersenyum, aku akan bertemu dengan Ibu. Maafkan Alya pak, alya harus pulang..
.....................

Sabtu, 05 Juli 2014

"Cinta itu harus bertahan, setidaknya selama kau masih hidup."
Dan andai semua ini tidak terjadi.
Andai tidak pernah ada cinta sejati, mungkin mencintai yg lain tidak akan sesakit ini.
Kamu paham maksudku?
Aku melepas apa yg tidak ingin ku lepas.
Aku merelakan apa yg tidak bisa ku ikhlaskan.
Dan aku, bernafas dengan penuh kesesakan menahan luka di dada.
Kamu tidak paham..
Aku menatap nanar kehidupan ini.
Aku selalu mencari jalan akhir hidup ini dan sampai sekarang belum bisa kutemukan.
Menahan hampa dalam kesendirian dan kamu belum juga paham bahwa rasa ini ga bisa terbagi ke hati yg lain ke cinta yg lain.
Kamu satu yg ku pertahankan disini.
Tapi kamu juga satu2nya yg memintaku untuk menyelesaikannya.
Kamu pun tak pernah paham sampai waktuku nanti benar benar habis, kamu masih dengan jalanmu tanpa aku disisimu.

Sabtu, 28 Juni 2014

Sisa waktu

Prioritaskan dia..
Dia lebih utama bukan aku.
Aku masih bs melangkah sendiri tanpa di tuntun.
Karna aku sadar,
Aku hanya sisa waktu yg kamu coba sisihkan.
Aku hanya detik detik akhir dr rasa lelahmu.
Aku bisa apa selain menerima?
Aku bisa apa kecuali hanya untuk mencoba memahamimu?
Aku ga ingin jadi bebanmu.
Jalani semua sama seperti sebelum kamu mengenal aku.
Sebelum aku masuk kehidupmu semua baik2 saja kan, aku ga mau merubahnya.
Tetaplah tersenyum dan tenanglah menjalani ini semua.
Aku memahamimu dengan sepenuh keyakinanku.