Kamis, 12 Juni 2014

Tentang Harap

Setiap ku melihatmu, ku terasa di hati.
Kau punya segalanya yg aku mimpikan.
Dan anganku tak henti bersajak tentang bayangmu walau ku tau kau tak pernah anggap ku ada.
Ku tak bisa menggapaimu tak kan pernah bisa walau sudah letih aku, tak mungkin, lepas lagi.
Kau hanya mimpi bagiku tak untuk jadi nyata dan sgala rasa buatmu harus padam dan berakhir.
Kan slalu ku rasa hadirmu antara ada dan tiada.

Tentang apa yg kita mau, tentang apa yg kita harap. Itu ga selamanya bisa tercapai.
Ada.. harapan itu memang ada.
Kenyataannya... belum tentu ada bahkan ga ada sama sekali.
Apa yg akan kamu lakukan setelah itu?
Hidup trus aja berjalan, merangkai waktunya sendiri. Terus tergerus hari, minggu, bulan. Berjalan seadanya jalan.
Menapaki jalan yg belum tentu benar.
Menatap nanar kehidupan.
Seakan tak berujung.
Bahkan maut pun enggan menjemput.
Itulah serapuh rapuhnya jiwa.
Jiwa yg sudah lelah menelan kenyataan demi kenyataan yg begitu pahit..
Tetap mencoba bangkit walau kenyataannya ga semudah apa yg dibayangkan.
Mencoba berpegangan dengan apa yg ada dihadapan, lalu terlepas.. terhempas.
Jatuh lagi di jalan yg baru.
Tertatih untuk bangkit kembali,
Hingga akhirnya..
Merintih dalam doa..
Memohon..
Beri aku kekuatan untuk menemukan kebahagiaan itu Tuhan.
Lalu lanjut berjalan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar